Malu
Aku malu melihat diriku
Aku malu menilai diriku
Yang terdiam dan membisu
Janji-jani hanya ucapan
Terdengar indah dan menagumkan
Meyakinkan hati ini, bergantung akan harapan
Bukan retorika yang kami harapkan
Bukan pula sesuatu yang hanya sebatas angan dan impian
Lihatlah ,, lihatlah mereka anak-anak itu yang begitu ceria
Senyuman mereka, tertawa mereka, gembira mereka
Membuat hati ini bingung dan bertanya-tanya
Kepada anak-anakku, cucu-cucuku, aku takut senyum dan tawa kalian dirampas oleh zaman
Aku takut gembira kalian pudar dihapus kerisauan
Hatiku bertanya ,, entah masa depan seperti apa yang harus kuwariskan kepada kalian
Alam kita telah hilang,
diganti begitu banyak akun tembok pabrik yang terbentang
Yang tersisa hanyalah impian
Senyum yang pernah kulihat mulai menghilang dari wajah kalian
Wahai Tuan-tuan yang berdasi
Negeri ini butuh generasi
Janganlah rampas senyuman mereka
Gembira mereka adalah api penyemangat bangsa
Kawan .. Negeri ini begitu indah
Begitu cantik akan alamnya
Jangan biarkan ia termenung akan semuanya
Semua yang dulu Bahagia
Kini tak lagi tergambar dibola mata
Aku ingin kita berdiri bersama
Menjaga dan merawatnya seperti dahulu kala
Karna yang tersisa hanya setengah dari semuanya
Ini negeri kami, bukan untuk diatur dan di obrak
Ini tentang kami, bukan tentang mereka
Yang tak tau apa itu makna
Ale rasa Beta rasa